Mataku menatap sekeliling makam, semuanya hanya pohon belaka. Tidak ada seorang pun dimakam Dara Nandung dan Bujang Nadi
![]() |
Taman Burung Singkawang |
Mataku menatap sekeliling
makam, semuanya hanya pohon belaka. Tidak ada seorang pun dimakam Dara Nandung
dan Bujang Nadi ini. Suasananya sangat
sepi, yang terdengar hanya suara gemerincing dedaunan yang ditiup bayu siang
itu. Dan ditambah pula dengan nyanyian burung serta keriang pohon yang amat
merdu.
“Bang... ambil kayu Bang
kira-kira panjang sedepa kita. Buat Dewi satu, dan buat Abang satu”, suruh Dewi
kepadaku untuk mencari kayu entah buat apa.
“Cari kayu di mana dan buat
apa, Wi”, tanyaku kepada Dewi sambil melihat-lihat sekeliling makam. Karena aku
takut sekali saat itu, hanya kami berdua di atas bukit. Bulu romaku berdiri
semuanya.
“Ayo, Bang cepat cari
kayunya”, desak Dewi kepadaku.
Aku hanya terdiam, mau cari
dimana dan kayu apa serta untuk apa kayu-kayu tersebut.
“Kenapa bengong, Bang!? Tunggu
apalagi, Bang?!”, tanya Dewi kepadaku agar aku segera mencari kayu yang
panjangnya sedepaku dan sedepa Dewi.
“Iya... iya... tapi buat apa
kayu itu?”, tanyaku kepada Dewi.
“Nanti Abang juga tahu, kok...
Kayu itu buat apa?”, jawab Dewi.
“Iya lah Abang akan mencari
kayunya. Tapi Dewi ikut jugalah mencari kayunya, agar cepat dapatnya dan cepat
kita pulangnya. Abang takut ni, Cuma kita berdua dihutan ni”, kataku kepada
Dewi sambil mencari-cari kayu.
“Iya, Dewi bantu”, jawabnya.
Kami pun mencari kayu
sebagaimana yang dimaksudkan oleh Dewi. Kurang lebih lima menit kami mencari
kayu disekitar makam, akhirnya dapat juga kami dua batang kayu yang sesuai
dengan depa kami.
“Akhirnya dapat juga kita
kayu”, ucapku.
Penulis: Sugianto, S.Pd.I
Judul Novel: “Surat Cinta Dari
Surga”
Tahun: 2014
Penerbit: -
Hp: 0852 4571 6578
Post A Comment:
0 comments so far,add yours