Kukkuruyuk... Kukkuruyuk... Kukkuruyuk... bunyi suara ayam jantan berkokok membangunkan tidurku yang tertidur pulas. Aku mulai bangkit dari
Surat
Cinta Dari Surga
Epesod 2
![]() |
Sugianto, S.Pd.I |
“Ahhh....”, aku menggeliat membetulkan
urat-urat setelah tidur dan mimpi yang indah.
“Badanku sakit sekali, leherku
terasa kaku. Mungkin salah tidur ni, gara-gara mimpi ni pasti” ucap hati
kecilku. Aku berolahraga kecil dikamarku dengan memutar leher, menggerakkan
kaki dan tanganku. Setelah itu aku mengambil handuk dan mandi di sumur belakang
rumahku.
Selesai mandi aku pergi ke sawah membantu
ibuku memotong rumput yang tumbuh dengan subur di celah-celah rumpun padi yang
kami sebut dengan merumput. Kami
punya lahan pertanian kurang lebih dua hektar. Akan tetapi semua itu yang telah
kami garap selama ini bukanlah tanah kami. Tanah tersebut merupakan punya tauke
kami. Tauke (bos) kami suku Tionghoa
(Cina) yang bernama Si Akew orang Tebas Kuala.
Tanaman padi yang kami tanam
di tanah tersebut tumbuh dengan subur, seluas mata memandang hijau semuanya.
Hatiku dan kedua orang tuaku menjadi senang. Ssetiap hari dan setiap malam kami
berdo’a kepada Tuhan agar diberikan rezeki yang melimpah agar dapat zakat atau
inpak ke masjid di kampungku. Kulihat padi-padiku sudah mulai bunting, sebentar
lagi akan keluar benih-benih dari rumpun padi tersebut.
“Alhamdulillah, syukur kepada
Allah yang selalu melimpahkan rezekinya pada seluruh makhluknya tidak
terkecuali kami. Mudah-mudahan semua ini akan kami nikmati hingga buahnya”,
do’aku pada Yang Maha Kuasa setiap habis sholat.
Post A Comment:
0 comments so far,add yours