Setelah adik-adik siaga, penggalang, penegak, dan
kakak pandega serta pembina membaca pantun pramuka edisi kelima, kali ini akan
penulis suguhkan pantun pramuka edisi keenam, yang terdiri dari empat bait
pula.
Mudah-mudahan setelah membaca pantun Pramuka yang
pertama dan berikutnya, adik-adik siaga, penggalang, penegak, dan kakak pandega
serta pembina di manapun berada (di dunia maya) menyukai isi dari pantun
pramuka tersebut. Mari dilanjutkan untuk membaca pantun pramuka yang edisi
berikutnya.
Inilah bait-baitnya:
Bangun pagi sembahyang Subuh
Ibuku pergi ucapkan pesan
Dasa Darma ada sepuluh
Satupun tidak ada yang bisa kau ucapkan
Kakek tua sudah pelupa
Hitamlah gigi memakan sugi
Try Satya hanyalah tiga
Semua itu adalah janji
Anaklah raja sedang bercermin
Sambil bercermin memakai kain
Sucilah pramuka dalam pikiran
Taqwalah kalian kepada Tuhan
Mungkinkah kembang menjadi layu
Sebelum kumbang datang mengganggu
Perkataan dan perbuatanmu itu
Haruslah suci seperti batinmu
Karya: Sugianto, S.Pd.I
Nah, adik-adikku yang cantik dan ganteng-ganteng,
kalian sudah membacakan pantun yang ke enam ini. Mudah-mudahan kalian juga
menyukai isinya sebagaimana pantun-pantun yang terdahulu. Penulis menyadari
bahwa penulis bukanlah seorang sastrawan, atau seorang pujangga. Penulis hanya
ingin menyampaikan isi dari buku Kak Sugianto, S.Pd.i yang hanya disimpannya di
bawah tempat tidurnya.
Penulis harapkan kepada pembina-pembina yang ada
diseluruh Indonesia, menjadi pembina yang lebih baik lagi dari yang sekarang.
Semoga bermanfaat.....
Post A Comment:
0 comments so far,add yours