![]() |
Gambaran Kiamat |
Kiamat berdasarkan Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim
yang artinya “Kiamat itu tidak akan terjadi hingga kalian melihat sepuluh
tanda, asap, Dajjal, hewan, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin
Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gempa (satu di timur, satu di barat, dan satu
di jazirah Arab), dan terakhir adalah api yang keluar dari ‘Adn yang menggiring
manusia ke makhsyar” (HR. Muslim).
Allah SWT berfirman yang artinya “mereka berkata: “Hai Dzulkarnain,
Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj* itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka
bumi, Maka dapatkah Kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu
membuat dinding antara Kami dan mereka?”.
Keterangan*: Ya’juj dan Ma’juj ialah dua bangsa yang membuat kerusakan di
muka bumi, sebagai yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongol (QS.
Al-Kahfi: 94).
Tanda-tanda hari kiamat berdasarkan hadits tersebut adalah tanda dari
hari kiamat besar, tetapi manusia (kita) tidak tahu mengenai urutannya, yang
mana lebih dulu akan muncul atau akan terjadi.
Sebagaimana kita ketahui, insyaAllah, terbitnya matahari dari arah barat
berarti tertutupnya pintu taubat. Dan tanda tanda datangnya hari kiamat ini
hanya terjadi ketika menjelang kiamat setelah munculnya Dajjal, hewan melata,
dan tanda-tanda hari kiamat lain.
Hadits-hadits lain yang membahas tentang hari kiamat itu banyak sekali, diantaranya
yang artinya “Kiamat pasti terjadi, sementara dua orang sedang melakukan
transaksi pakaian, namun mereka tidak sempat berjual beli atau melipatnya. Kiamat
pasti terjadi, sementara seseorang sudah bersiap meminum susu untanya, tetapi
dia tidak ingat untuk menenggaknya. Kiamat pasti terjadi, sementara seseorang
sedang mengolah tanahnya, namun dia tidak sempat menyiramnya. Dan kiamat pasti
terjadi, sementara seseorang sedang menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, tetapi
dia tidak sempat memakannya “ (HR Bukhari dalam Kitab Ar Riqaaq).
Allah SWT berfirman yang artinya “Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu,
tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum
beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa
imannya.” (QS Al An’am: 158).
Post A Comment:
0 comments so far,add yours