Bapakku usianya 50 tahun, ia sulit sekali untuk buang
air besar atau BAB. Kadang-kadang ia mengeluhkan sakitnya kepada ibuku. Dan
kadang-kadang juga kepadaku. Bapakku sudah berobat ke Puskesmas, akan tetapi
perutnya masih sakit. BABnya kurang lancer. Akhirnya ia diberitahu oleh ibuku,
bahwa ibuku punya teman yang mempunyai tanaman herbal. Kemudian bapakku
menemuinya di rumahnya yang tidak jauh dari rumah kami.
Coba kamu gunakan obat tradisional dari pohon ini. Pohon
apa itu, tanya bapakku. Pohon Simelakian kata teman ibuku. Pohon Simelakian?
Kalau dalam bahasa Indonesianya apa, kata Bapakku. Entahlah, aku taidak tahu,
karena aku tidak sekolah, katanya.
Cirri-ciri pohon itu sebagai berkut:
1.
tinggi pohon itu bisa sampai
1-3 meter.
2.
daunnya hijau seperti daun
jarak.
3.
buahnya seperti buah karet, akan
tetapi ukurannya kecil seperti buah jarak.
4.
dahannya banyak dan rindang.
Yang digunakan untuk obat pencahar adalah buahnya. Buah
bijinya seperti biji kacang tanah, mirip sekali. Jika disatukan dengan kacang
tanah, kita tidak bias membedakan mana yang kacang tanah, dan mana yang buah
simelakian. Buah itu ditumbuk halus, lalu diminum. 5-10 menit kemudian, maka
kita akan ke wc untuk buang air besar. Jika buang air besarnya sudah cukup,
minumlah air kelapa sebagi penawarnya. Insa Allah sembuh dech kebabballannya
(tinjanya keras = susah BAB).
Pohon Simelakian ini hidup di dataran rendah hingga
dataran tinggi, ia menyukai tanah yang gembur yang kaya akan organik. Apalagi
tanah yang tinggi bekas tanaman jeruk. Tanaman ini dapat ditanam ditempat
terbuka maupun sedikit terlindung. Tanaman Simelakian ini sering tumbuh liar
sebagai semak di hutan kecil di kebun.
Selamat mencoba…. Tapi jangan salah gunakan ya, nanti
orang bisa berbahaya…
Post A Comment:
0 comments so far,add yours